Baby Jim Aditya (53) selaku psikolog seksual, hipnoterapis dan grafoterapis mengungkapkan, pria sesuka sesama jenis (gay) bukan terbentuk dari penularan maupun hormon. Gay tertanam sejak seorang pria masih berada dalam kandungan sang ibu.
"Jadi seorang gay itu sebenarnya sudah terbentuk sejak dia di dalam kandungan. Sejak dia sudah mempunyai otak," kata Baby saat dihubungi merdeka.com, Jumat (20/11).
Perempuan yang aktif dalam penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia sejak tahun 1980-an ini menjelaskan, ketertarikan sesama jenis biasanya ketika calon bayi sudah memasuki kehamilan bulan ketiga, yakni saat otak sudah terbentuk.
Jika dia seorang gay, dalam otaknya sudah tertanam bahwa ada rasa senang dan ketertarikan sesama jenis, yang nanti akan semakin berkembang saat dirinya sudah lahir.
"Dan itu tidak ada kaitannya dengan hormon, gen, kromosom atau penularan. Gay ini bukan penyakit, dia memang sudah tertanam dalam otak sejak di kandungan," ungkapnya.
Lanjutnya, karena sudah tertanam dalam otak, Baby menjelaskan bahwa seorang gay tak akan bisa menjadi pria normal pada umumnya. Meskipun ada beberapa gay yang menikah dengan seorang wanita, itu tak lantas mengubah dirinya menjadi suka dengan wanita.
"Saya kerap menemukan gay yang menikah dengan seorang perempuan. Mereka memang memperlakukan sang istri bahkan sang anak layaknya keluarga bahagia. Tapi di luar itu, mereka juga menjalin hubungan dengan seorang pria. Karena memang ketertarikan mereka itu sesama jenis. Dan sebenarnya pernikahan seperti ini yang membuat mereka menjadi tertekan," tutupnya.
Selain Baby, Komunitas Lesbian Gay Bisexual Transgender Indonesia (LGBTI) juga mengungkapkan bahwa penyebab utama homoseksualitas atau gay adalah faktor biologis.
"Akibat genetika. Telah ditemukan bukti bahwa hal ini bisa disebabkan karena perubahan genetika," ungkap komunitas LGBTI seperti dikutip merdeka.com, Kamis (19/11).
Sebagai contoh, ditemukan bahwa jika seorang anak gay, maka kakaknya mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menjadi seorang homoseks juga. Seorang kembar homoseks identik (yang mempunyai gen yang sama) mempunyai kemungkinan yang sangat tinggi untuk mempunyai saudara yang juga homoseks.
Ketika seorang kembar identik menjadi homoseks, maka kemungkinannya adalah lebih dari 50% kembarannya menjadi homoseks pula. Riset yang dilakukan oleh Dean Hamer di Amerika Serikat menemukan tanda genetika di daerah Xq28 dari kromosom X yang berhubungan erat dengan orientasi homoseksual.
Hal ini membuktikan bahwa orientasi homoseksual mempunyai komponen genetika. "Selain itu, ada akibat biologis lainnya. Bukti-bukti lainnya juga didapatkan dari faktor hormonal pada saat pembentukan janin".
Bukti-bukti yang sementara berlaku adalah struktur otak orang homoseks berbeda dari orang heteroseks, dan perbedaan dalam bentuk struktur otak ini disebabkan oleh perkembangan otak semasa perkembangan janin. Bukti utama dari perbedaan perkembangan otak ini diakibatkan oleh keseimbangan hormon si ibu hamil yang berpengaruh pada keseimbangan hormonal si janin.
Sumber : www.merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar